Sunday, April 15, 2012
Kisah Khalayan, Motivasi dan Strategi
Sekali waktu hidup seorang pemahat batu yang merasa kurang
puas dengan diri dan kehidupannya. Suatu hari ia melewati rumah seorang
saudagar yang kaya raya. Lewat gerbang yang terbuka, ia melihat banyak benda
mewah dan tamu-tamu agung. “betapa kuasanya saudagar itu,” pikir pemotong batu
tersebut. Ia menjadi begitu dengki dan sangat berharap bisa menjadi seperti
saudagar itu.
Di luar dugaannya, tiba-tiba ia menjelma menjadi saudagar
kaya, menikmati lebih banyak kemewahan dan kuasa daripada yang pernah dibayangkan.
Namun, ia cemburui dan dimusuhi oleh orang-orang yang kalah kaya dari dia. Tak
lama kemudian melintaslah seorang pejabat tinggi, diusung di atas kursi tandu
diiringi oleh banyak pengikut dan serdadu yang memukul gong. Setiap orang,
betatapun kayanya dia, mesti membungkuk rendah di muka arak-arakan. “betapapun
kuasanya pejabat itu,”ia berpikir “saya berharap bisa menjadi pejabat tinggi.”
Kemudian, ia menjadi pejabat tinggi, di usung ke mana-mana
dengan kursi tandu yang bersulam, ditakuti dan dibenci oleh masyarakat di
sekitarnya. Saat itu musim panas dan terik matahari memanggang di atas kepala.
Pejabat tinggi itu merasa kurang nyaman melekat di kursi tandunya. Ia menatap
ke arah matahari. Sang surya bersinar dengan angkuhnya di langit, tak terpengaruh
oleh kehadiran pejabat tinggi tersebut. “betapa kuasanya matahari
itu,”pikirnya.”saya berharap bisa menjadi sang surya.”
Lalu ia menjadi matahari, bersinar dengan teriknya dan turun
menimpa siapa saja dan membuat kering kerontang ladang-ladang, dikutuki oleh
kaum petani dan pra buruh. Namun, suatu gumpalan awan hitam besar bergerak
melintas antara matahari dan bumi, menghalangi sinar surya yang turun ke
bawah.”Betapa kuasanya awan tersebut,”pikirnya.” Saya berharap bisa menjadi
awan itu.”Selanjutnya, ia menjelma menjadi awan pembawa hujan membanjiri
ladang-ladang dan desa, disesali dan diteriaki oleh setiap orang. Namun, tak
lama ia merasa di dorong pergi oleh suatu kekuatan besar yang dikenalinya
sebagai angin. “betapa kuasanya angin itu,”pikirnya. “Saya ingin menjadi
angin!”
Kemudian ia menjadi angin yang bertiup kencang, suaranya
menderu, menerbangkan genting dari atap rumah, menumbangkan pohon demi pohon,
ditakuti, dan dibenci oleh semua yang ada dibawahnya. Namun, setelah beberapa
saat, ia tertumbuk pada sesuatu yang tak mau bergerak, betapapun kerasnya ia
sudah mengembus. Ternyata itu gunungan batu yang tinggi menjulang.”betapun
kuatnya batu itu,”ia berpikir. “saya ingin menjadi seperti dia!”
Selanjutnya, ia menjadi batu granit, lebih kuat daripada apapun
di bumi ini. Namun, sementara dia berdiri disitu, didengarkan suaru dentuman
palu, memahat ke dalam batang tubuhnya dan ia mulai merasakan adanya
guncangan.”Apa ada yang lebih kuat daripada saya, si batu gunung?”pikirnya. ia
kemudian melongok ke bawah dan melihat jauh di dasar sosok seorang pemahat batu
yang tengah sibuk.
(Sumber Kisah kisah kebijaksanaan zen by indra gunawan)
Subscribe to:
Posts (Atom)
HOW IT WORK "BOOK OF ROBOTS"
How It Work Book of Robots buku menjelaskan tentang bagaimana cara kerja robot-robot bagi pecinta robotika Download Buku Disini
-
1917 sinopsis Sam Mendes sutradara pembuat (James Bond) SKYFALL menghadirkan karya epik Perang Dunia I, 1917. Saat puncak Perang ...
-
Thales dari Miletus [ astronom dan ahli matematika ] adalah orang yang pertama di Eropa yang diketahui telah berpaling dari mitologi dan...